AEON ingin jajaki kerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi. Kerjasama itu meliputi pelatihan dan sertifikasi terkait kebutuhan tenaga kerja di AEON Jepang.  

Dalam satu tahun, AEON merekrut 1000-2000 teknisi. Untuk AEON Jepang, pekerjanya dari luar Jepang. Jepang saat ini sedang kekurangan angkatan kerja. Sedangkan Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Dalam hal ini, Jepang membutuhkan tenaga kerja yang spesifik di bidangnya. Saat ini, di beberapa negara, AEON kekurangan pekerja teknisi.

Pada Oktober 2023 lalu, Menteri Ketenagakerjaan RI, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si telah melakukan penadatanganan kerjasama dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia untuk mengirim 100.000 tenaga kerja Indonesia ke Jepang selama lima tahun ke depan.

Dalam rapat yang diselenggarakan di Ruang Cendrawasih (23/7), Kepala BBPVP Bekasi, Herman Bija, S.T., M.Si. Mengatakan bahwa BBPVP Bekasi bisa menyediakan tenaga teknisi seperti Welder dan Teknisi AC. Program pelatihan juga bisa disesuaikan dengan yang dibutuhkan.

AEON Jepang membutuhkan tenaga kerja yang bisa berbahasa Jepang. BBPVP Bekasi juga telah menyelenggarakan pelatihan bahasa Jepang sehari-hari bagi siswa pemagangan. Untuk memenuhi kebutuhan pekerja AEON Jepang, Herman mengatakan bahwa bisa dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan pekerja di AEON Jepang.

“Kami bisa lakukan penyesuaian dengan program pelatihan kami. Materi pelatihan bisa dari AEON yang membuat programnya. Nanti dilaksanakan di BBPVP Bekasi, di bawah pengawasan AEON, tentunya untuk memenuhi standar dari AEON Jepang. Nanti dari AEON yang melakukan ujian/sertifikasi sesuai standar untuk dikirim ke Jepang,” ucapnya (/sm).